Metode FIFO Menggunakan Karakuri
Berdasarkan jurnal yang ditulis Eka Budhy Prasetya, yang berjudul ‘Pembuatan Aplikasi Car Storage dengan Menggunakan FIFO (First in First Out)’, barang yang pertama masuk tentu akan pertama keluar jika memakai metode FIFO.
Menurut jurnal tersebut, dijelaskan jika metode FIFO ini adalah algoritma penjadwalan tanpa berprioritas. Adapun maksudnya, setiap proses telah mendapatkan jadwal ekskusi secara teratur berdasarkan pada urutan kedatangannya. Saat proses mendapatkan bagian eksekusi, maka proses pun dapat dijalankan hingga selesai.
Selaku Manager Production Strategy & Continuous Improvement System di PT Mitsubishi Motors Kramayudha Indonesia (MMKI), Setiawan menjelaskan, bahwa FIFO adalah sistem alami yang biasa dimanfaatkan dalam bagian manufacturing.
Ia juga menambahkan bahwa FIFO memiliki peranan sangat penting dalam manufacturing, sebab ada berbagai jenis stok barang pada bagian manufacturing dengan kondisi bisa berkarat. Contohnya, presspart jika tidak memakai metode FIFO tentu dapat menimbulkan korosi serta berdebu, hal ini jelas berbahaya.
Apa Itu Metode FIFO?
FIFO adalah metode yang sangat penting diterapkan di industri guna menjaga kualitas produk, karena itu tidak akan terjadi kerusakan. Dalam dunia industri sendiri, metode FIFO penting sekali sebab yang diutamakan disini adalah kualitas.
Apabila tidak memakai FIFO, maka barang yang masuk pertama kali harus keluar pertama kali. Jika barang tersebut tidak keluar di urutan pertama, maka barang pun akan rusak. Sebaiknya, pemanfaatan metode FIFO dapat diterapkan dalam sebuah bagian bidang industri, agar kualitas produk dapat terjaga.
Selain itu, Setiawan juga menmabahkan bahwa metode FIFO bertujuan meminimalisir kerusakan atau kecacatan barang yang memicu kerugian besar pada perusahaan.
Pernyataan yang sama pun telah diungkapkan oleh salah satu Dosen Politeknik STMI Jakarta, Siti Aisyah yang menuturkan bahwa Tujan dari metode FIFO ialah untuk menciptakan zero defect.
Penerapan Metode FIFO
Penerapan FIFO biasanya dilakukan pada bagian pergudangan, sehingga memungkinkan tak adanya kerusakan barang yang disebabkan oleh habisnya masa pemakaian bahan.
“Kaitannya mungkin keseluruhan, seperti tata letak barang dan layoutnya, serta pemakaiannya sendiri dapat dilihat berdasarkan pemakaian Kanban”, tandas Aisyah.
Kemudiam Setiawan berpendapat jika penerapan metode FIFO memerlukan peralatan, seperti karakuri atau shutter.
“Syarat pertama adalah layout barang mesti disusun. Apabila layout belum bisa memberlakukan metode FIFO, maka harus dipakai metode penomoran barang pertama yang masuk”, ungkap Setiawan.
Sementara kelebihan penerapan metode FIFO ialah membuat pekerjaan di bagian persediaan lebih efisien sebab setiap pekerja akan lebih memahami mana barang yang masuk pertama kali ke persediaan serta harus digunakan untuk pertama kali. Aisyah menjelaskan bahwa kelebihan FIFO, metodenya sendiri lebih natural jadi urutannya secara otomatis.
Namun dibalik keunggulan penerapan FIFO, masih ada kekurangannya. Hal ini diungkapkan oleh Setiawan, bahwa metode FIFO memerlulkan ruangan cukup besar supaya bisa meletakkan barang dan menjalankan metodenya.