Bagaimana Lean Manufacturing Diterapkan Di Bengkel CNC – 1/2

Banyak bengkel pemesinan terus bermunculan karena pasar suku cadang khusus tumbuh secara eksponensial dan ini membuat Pelanggan memiliki banyak pilihan terhadap bengkel-bengkel CNC tersebut.

Tentu saja, kita semua ingin mendapatkan kualitas terbaik untuk suku cadang kita, jadi jika saya akan memilih bengkel pemesinan CNC di sekitar saya, saya akan mencari yang memiliki keunggulan kompetitif yang menawarkan nilai tertinggi untuk uang saya.

Ini termasuk kualitas pengerjaan yang tinggi, waktu penyelesaian yang cepat, dan pengiriman tepat waktu. Adapun Fasilitas-fasilitas bengkel pemesinan untuk mencapai keunggulan kompetitif ini antara lain, harus mempertimbangkan efisiensi dalam setiap proses, dan salah satu cara yang paling mapan dan efektif untuk ini adalah melalui penerapan prinsip lean manufacturing.

Mengadaptasi Prinsip Lean Manufacturing Di Bengkel Pemesinan CNC

Apa itu lean manufacturing di bengkel pemesinan CNC?

Pertama-tama, ketika kita berbicara tentang lean manufacturing, kita mengacu pada pemaksimalan produksi bengkel pemesinan CNC dengan meminimalkan pemborosan yang terjadi selama proses produksi. Metodologi ini berasal dari praktik terbaik yang digunakan oleh Toyota di jalur produksi mereka pada tahun 1930-an, di mana tujuan utama mereka adalah menghilangkan pemborosan dalam operasi mereka.

Melalui evolusi metode ini sejak penemuannya, para pakar industri mengidentifikasi 8 kategori utama limbah industri, dan ini dapat disingkat menjadi DOWNTIME (Defects, Overproduction, Waiting, Non-utilization of talents, Transportation, Inventory excess, Motion waste, and Excessive processing): Cacat, Overproduksi, Menunggu, pemanfaatan tenaga tak bertalenta, Transportasi, Kelebihan persediaan, pergerakan tak perlu, dan Pemrosesan yang berlebihan.

1. Cacat ( Defects)

Di bengkel pemesinan CNC, ini mungkin termasuk benda kerja tak terpakai karena ketidakakuratan dimensi, permukaan akhir yang tidak diinginkan, dan cacat lainnya. Cacat ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor seperti parameter pemesinan yang buruk, kerusakan mesin, peralatan yang berkualitas rendah, instrumen yang tidak dikalibrasi, dan proses pemesinan yang tidak direncanakan dengan baik.

2. Produksi berlebih (Overproduction)

Limbah industri ini berasal dari kelebihan pasokan akibat membabi buta dalam memproduksi sehingga produk yang diproduksi melebihi permintaan. Ini terkadang berakar dari perencanaan yang buruk dan pesanan produk yang tidak terkoordinasi.

BACA JUGA  Gerinda Silinder Spare Part Molding

3. Waktu tunggu ( Wait Time )

Ini adalah pemborosan karena waktu yang terbuang dapat digunakan untuk langkah-langkah produksi lainnya yang lebih bermanfaat. Misalnya, penghentian produksi karena tidak tersedianya bahan dan karena kerusakan mesin. Waktu tunggu dalam produksi dapat disebabkan oleh perencanaan yang buruk, waktu henti mesin yang tidak terduga, dan banyak lagi.

4. Pemanfaatan tenaga tak bertalenta (Non-utilization of talents)

Ini termasuk kegagalan untuk menggunakan bakat dan keterampilan karyawan secara efektif.

5. Transportasi (Transportation)

Ini adalah jenis pemborosan yang ditandai dengan transportasi yang berlebihan dari suatu proses ke proses lainnya. Dengan kata lain, pemborosan transportasi adalah langkah yang tidak masuk akal pada suatu proses yang dapat dihilangkan atau dapat ditingkatkan dengan ditukar oleh  langkah yang lebih efisien.

6. Kelebihan persediaan (Inventory excess)

Di fasilitas permesinan CNC, pemborosan ini terjadi setelah produksi berlebih di mana kelebihan persediaan dapat menyebabkan kerugian bagi bengkel CNC. Ingatlah bahwa suku cadang yang diproduksi yang tertahan di gudang tidak menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dan itulah sebabnya ini dianggap sebagai limbah industri.

7. Pergerakan tak perlu (Motion Waste)

Hal ini lebih ke pergerakan yang tidak perlu dari sumber daya apa pun yang tidak menambah nilai pada produk secara keseluruhan. Di bengkel pemesinan CNC, contohnya adalah penempatan non-strategis dari berbagai alat, bahan, dan stasiun kerja.

8. Pemrosesan Berlebihan (Excessive Processing)

Dalam proses fabrikasi produk pemesinan, pemrosesan yang berlebihan termasuk melakukan proses yang tidak perlu yang tidak menghasilkan secara  signifikan untuk kebutuhan pelanggan. Ini biasanya merupakan hasil dari proses pemesinan yang direkayasa dengan buruk.

Baca Lanjutannya di Bagaimana Lean Manufacturing Diterapkan Di Bengkel CNC – 2/2

Anda dapat menghubungi kami apabila membutuhkan jasa Pemesinan CNC untuk pembuatan spare part . Sentra Teknika Prima menjadi penyedia jasa manufaktur untuk pemesinan CNC; dan Fabrikasi sejak 2003 dan memiliki tim dengan pengalaman di berbagai bidang industri.

Kami selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menjalin komunikasi yang baik, bersikap jujur, dan terbuka demi kelancaran dan keberkahan pekerjaan.

Kami juga menjalin hubungan baik dengan beberapa distributor perangkat otomasi. Hal ini menjamin pengadaan material beserta support teknis menjadi lebih mudah diakses.

Segera hubungi kami untuk mengkonsultasikan masalah Pembuatan spare part Custom, Jig, Fixture dan fabrikasi  industri Anda. Kami siap membantu mulai dari tahap konsultasi, perencanaan, planning dan juga hasil akhir.

Apabila terjadi kendala sewaktu-waktu Anda bisa menghubungi kami untuk melenyapkan rasa khawatir Anda.

Download Company Profile

Ketikkan email Anda untuk donwload file